Pahami informasi seputar Pilkada 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Wilayah dengan populasi pemilih terbanyak di Jakarta Pusat terdapat di Kecamatan Kemayoran (190.887 orang), Tanah Abang (128.786 orang), dan Johar Baru (103.523 orang). Di Jakarta Selatan, wilayah padat pemilih terletak di Kecamatan Jagakarsa (273.512 orang), Kebayoran Lama (244.857 orang), dan Pasar Minggu (244.004 orang).
Untuk memperebutkan suara pemilih ini, 18 partai politik yang menjadi peserta pemilu mengirimkan caleg-caleg berkualitas untuk bersaing mendulang suara. Sebagian besar partai mengirimkan tujuh caleg sesuai kuota yang tersedia. Hanya ada satu parpol, yaitu Partai Gelora, yang mengirimkan enam caleg. Dengan proporsi ini, total ada 125 caleg yang akan memperebutkan tujuh kursi.
Penjual es potong melintas di depan baliho dan spanduk caleg Pemilu 2024 di Jalan Duren Tiga Selatan, Jakarta Selatan (5/12/2023).
Melihat jumlah caleg dan kuota yang diperebutkan, satu kursi DPR RI tersebut akan diperebutkan oleh 18 orang. Rasio caleg terhadap jumlah pemilih ialah 1 berbanding 34.775.
Rasio itu lebih banyak dibandingkan dengan dua dapil lain di Ibu Kota. Rasio caleg terhadap jumlah pemilih di dapil DKI Jakarta 1 tercatat 1:22.336, sementara di dapil DKI Jakarta 3 rasionya 1:23.209.
Persaingan yang sangat kompetitif di dapil DKI Jakarta 2 semakin terlihat dari capaian caleg terpilih pada pemilu sebelumnya. Pada Pemilu 2019, rasio pemilih mencapai 23.850 orang. Meski demikian, terdapat 18 caleg yang mampu meraup suara di atas angka 23.850.
Capaian suara tertinggi pada waktu itu mencapai 281.372 suara, diraih oleh Hidayat Nur Wahid (PKS), diikuti Eriko Sotarduga (PDI-P) dengan 104.468 suara. Setelah itu, ada Himmatul Aliyah (Gerindra) dengan 92.289 suara dan Masinton Pasaribu (PDI-P) meraih 82.891 suara.
Selain keempat caleg yang mampu mendulang suara besar itu, tiga calon lain yang lolos ke Senayan ialah Melani Leimena Suharli (Demokrat) dengan 36.157 suara, Christina Aryani (Golkar) yang meraup 26.159 suara, dan Kurniasih Mufidayati (PKS) yang mendapat 24.294 suara.
Dari laman daftar calon tetap DPR yang diumumkan KPU, tujuh petahana anggota DPR RI 2019-2024 dari dapil DKI Jakarta 2 tersebut akan kembali mencalonkan diri pada Pemilu 2024. Fenomena pencalonan seluruh caleg petahana ini sama dengan yang terjadi di dapil DKI Jakarta 1. Bedanya, teritorial caleg di dapil DKI Jakarta 2 ini lebih solid dan mengakar.
Caleg Christina Aryani tampil dalam podcast Back To BDM The Candidate bertema "Biaya Kampanye, Bikin Untung Atau Buntung?" di Jakarta (11/10/2023).
Kuatnya teritorial caleg petahana ini terlihat dari tiga indikator, yaitu jejak elektabilitas dari pemilu-pemilu sebelumnya, strategi penomoran caleg, dan dukungan elektoral partai. Melihat aspek rekam jejak elektoral, dari tujuh caleg petahana, empat sudah memiliki tabungan elektabilitas sejak Pemilu 2014.
Keempatnya ialah Hidayat Nur Wahid (PKS), Eriko Sotarduga (PDI-P), Masinton Pasaribu (PDI-P), dan Melani Leimena Suharli (Demokrat). Perolehan suara mereka bervariasi, mulai dari 19.844 suara hingga 119.267 suara. Jika ditarik ke belakang lagi, yaitu pada Pemilu 2009, ada dua caleg petahana yang berhasil lolos ke Senayan waktu itu. Keduanya ialah Eriko Sotarduga dan Melani Leimena Suharli.
Faktor kedua yang memperlihatkan teritorial kuat petahana berkaitan dengan strategi penomoran caleg. Enam dari tujuh caleg petahana ini mendapatkan nomor strategis, yaitu nomor urut 1 atau 2. Keuntungan elektoral dari penempatan nomor urutan atas itu tak dapat dilepaskan dari pertimbangan teknis pemilih (pragmatis), yaitu lebih mudah mencoblos caleg-caleg di urutan nomor paling atas.
Hasil riset Litbang Kompas juga menemukan keuntungan elektoral dari perilaku pemilih tersebut. Sebanyak 79 persen kursi DPR 2014-2019 direbut caleg dengan nomor urut 1 dan 2. Proporsi ini meningkat menjadi 81,9 persen pada Pemilu 2019 (Kompas.id, 3/10/2023).
Anggota Badan Legislasi DPR RI dari Fraksi PKS, Kurniasih Mufidayati, pada Forum Legislasi Publik bertajuk “Ke Mana RUU TPKS: Urgensi vs Resistensi?” yang digelar secara daring, Kamis (13/1/2022). Kurniasih kembali maju sebagai caleg dari dapil DKI Jakarta 2.
Kuatnya teritorial petahana juga didukung penguasaan partai di dapil Jakarta 2. Lumbung suara di dapil itu didominasi lima partai besar, yaitu PDI-P, PKS, Gerindra, Golkar, dan Demokrat. Capaian suara kelima partai turut menjaga benteng elektoral parpol dan caleg pada tiga pemilu terakhir.
Pada Pemilu 2019, PDI-P menjadi pemenang pemilu dengan meraup 595.249 suara, diikuti PKS yang mendapat 477.773 suara, dan Gerindra yang memperoleh 393.674 suara. Raihan suara ini membuat PDI-P dan PKS mendapatkan dua kursi DPR. Gerindra mendapat satu kursi. Dua kursi lain diraih Golkar dan Demokrat.
Capaian PDI-P mengulang keberhasilannya pada Pemilu 2014. Saat itu PDI-P yang memenangi pemilu dengan 26,7 persen suara juga berhasil menempatkan dua wakilnya di DPR.
Lima kursi lain diraih PKS, Gerindra, Golkar, Demokrat, dan PPP dengan masing-masing mendapat satu kursi. Kondisi ini memberikan gambaran penguasaan PDI-P dan PKS yang juga memberikan potensi keterpilihan bagi caleg-caleg yang diusung pada pemilu mendatang.
Meski menyimpan soliditas pemilih, upaya ketujuh petahana mempertahankan dukungan suara mereka akan menghadapi tantangan kuat dari 118 caleg lain. Melihat profil caleg-caleg penantang, rekam jejak dan kematangan elektoral mereka tidak dapat dianggap angin lalu.
Sejumlah caleg potensial tersebut pernah menjadi anggota DPR RI, berlatar belakang anggota DPRD DKI Jakarta, serta pesohor. Untuk kategori mereka yang pernah menjadi anggota DPR RI, terdapat nama Ida Fauziyah (PKB), Effendy Choirie (Nasdem), Aliwongso Halomoan Sinaga (Golkar), Mirwan Amir (PKN), Biem Benjamin (Nasdem), dan Okky Asokawati (Nasdem).
Dua nama terakhir, Biem Benjamin dan Okky Asokawati, bahkan pernah menjadi anggota DPR dari dapil DKI Jakarta 2. Pada Pemilu 2014, Biem Benjamin yang kala itu maju melalui Partai Gerindra memperoleh 50.624 suara. Okky Asokawati yang mencalonkan dari PPP mendapat 35.727 dukungan suara.
Nama lain, Ida Fauziyah, merupakan Menteri Ketenagakerjaan Kabinet Indonesia Maju (2019-2024). Ada pula Adhyaksa Dault yang pernah menjabat menteri. Mantan menpora ini maju mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dari Partai Amanat Nasional (PAN).
Anggota DPR Fraksi Partai Gerindra, Himmatul Aliyah (kiri), tiba di Lapangan Sepak Bola Blok S, Jakarta Selatan, Sabtu (12/8/2023), untuk menghadiri konsolidasi akbar kader Partai Gerindra di Jakarta Selatan.
Selain dari lingkup nasional, persaingan di dapil DKI Jakarta 2 datang juga dari lingkup regional Ibu Kota. Dari kluster ini, muncul nama Prasetyo Edi Marsudi yang saat ini menjabat Ketua DPRD DKI Jakarta. Prasetyo Edi juga pernah menjadi Sekretaris DPD PDI-P DKI Jakarta.
Nama lain dengan rekam jejaring politik yang kuat di DKI Jakarta ialah Triwisaksana (Gelora). Sebelum bergabung dengan Partai Gelora, Triwisaksana menjabat Wakil Ketua DPRD DKI (2009-2014 dan 2014-2019) dari PKS.
Caleg-caleg lain yang patut diperhitungkan ialah Ketua Kartini Perindo Liliana T Tanoesoedibjo dan Ketua DPP Partai Ummat Mustofa. Selain itu, muncul sejumlah pesohor dan tokoh publik, mulai dari Uya Kuya (PAN), Lula Kamal (PAN), Prabu Revolusi (Perindo), Once Mekel (PDI-P), Icuk Sugiarto (Hanura), dan Harabdu atau Bedu (Gerindra).
Di luar aroma persaingan caleg-caleg memperebutkan dukungan suara, dapil DKI Jakarta 2 juga memberikan ruang elektabilitas bagi caleg perempuan. Pada Pemilu 2014 terdapat dua caleg perempuan yang berhasil lolos menjadi anggota DPR. Angkanya naik pada Pemilu 2019, yaitu empat calon terpilih. Sebelumnya, pada Pemilu 2009, tiga caleg perempuan berhasil melaju ke Senayan.
Baca juga: Laga Para Petahana Caleg DPR RI Dapil DKI Jakarta 1
Dengan proporsi caleg perempuan yang mencapai 38,4 persen pada Pemilu 2024, harapan keterpilihan perempuan dari dapil ini tetap terbuka. Terlebih, ada 12 caleg perempuan yang ditempatkan pada nomor atas (1 dan 2) dalam daftar calon tetap anggota DPR mendatang.
Mereka akan turut memperebutkan dukungan suara, sekaligus memompa antusiasme warga Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan pemilih luar negeri yang memiliki tingkat partisipasi yang relatif rendah (58,23 persen) pada pemilu lalu. (LITBANG KOMPAS)
Baca juga: Persaingan Ketat Caleg di Dapil Neraka
1. Caleg bersedia daftar riwayat hidup-nya (DRH) dipublikasikan KPU? -Semua- Bersedia Tidak bersedia
2. Dari partai pendukung paslon Capres-cawapres mana? -Pilih- Paslon no. 1 (Anis - Muhaimin) Paslon no. 2 (Prabowo - Gibran) Paslon no. 3 (Ganjar - Mahfud) Tidak ada Paslon yang didukung
3. Anggota parlemen (DPR/DPD/DPRD) 2019-2024 (periode sekarang)? -Semua- Ya Tidak
4. Jender: Laki-Laki atau Perempuan? -Semua- Laki-laki Perempuan
5. Umur: -Semua- kurang dari 35 tahun antara 35 thn s.d. 55 thn lebih dari 55 thn
6. Minimal tingkat pendidikan? -Semua- Minimal SMA (dan sederajat) Minimal D1 Minimal D2 Minimal D3 Minimal S1 Minimal S2 Minimal S3
7. Lolos Pileg 2024? -Semua- Lolos Tidak Lolos
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengeluarkan Keputusan KPU DKI Jakarta Nomor 33 Tahun 2024 tentang Penetapan Hasil Pemilihan Umum (Pemilu) Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2024 pada Sabtu (9/3/2024). Dari hasil penetapan itu, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) meraih suara tertinggi untuk pemilu anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta daerah pemilihan (dapil) DKI Jakarta III.
Partai berlogo banteng itu mendapatkan perolehan 87.581 suara di dapil DKI Jakarta III. Di posisi kedua, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meraih 70.989 suara. Ketiga, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) meraih 58.495 suara.
Selain itu, ada Partai Amanat Nasional (PAN) yang meraih 50.895 suara. Partai Solidaritas Indonesia (PSI) meraih 46.388 suara. Partai Nasdem meraih 37.122 suara. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meraih 36.081 suara.
Diketahui, terdapat sembilan kursi DPRD Provinsi DKI Jakarta yang diperebutkan di dapil DKI Jakarta III. Apabila dihitung menggunakan metode Sainte Lague, sembilan kursi itu akan terbagi kepada tujuh partai yang meraih suara tertinggi di dapil DKI Jakarta III.
Dari perhitungan itu, PDIP dan PKB masing-masing akan mendapatkan dua jatah kursi DPRD Provinsi DKI Jakarta dari dapil DKI Jakarta III. Sementara itu, Partai Gerindra, PAN, PSI, Partai Nasdem, dan PKS, masing-masing akan mendapatkan satu kursi.
Adapun nama-nama calon anggota legislatif (caleg) yang mendapatkan kursi adalah Ida Mahmudah dan Brando Susanto dari PDIP, Hengky Wijaya dan Tri Waluyo dari PKB, Alief Bintang Haryadi dari Partai Gerindra, penyanyi dangdut Bebizie Sri Mulyati dari PAN, Bun Joi Phiau dari PSI, Imamuddin dari Partai Nasdem, dan M Subki dari PKS.
Ida Mahmudah diketahui merupakan seorang pejawat anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta dari PDIP. Sementara Bebizie adalah seorang artis atau penyanyi dangdut yang meraih kursi DPRD melalui PAN.
Wir verwenden Cookies und Daten, um
Wenn Sie „Alle akzeptieren“ auswählen, verwenden wir Cookies und Daten auch, um
Wenn Sie „Alle ablehnen“ auswählen, verwenden wir Cookies nicht für diese zusätzlichen Zwecke.
Nicht personalisierte Inhalte und Werbung werden u. a. von Inhalten, die Sie sich gerade ansehen, und Ihrem Standort beeinflusst (welche Werbung Sie sehen, basiert auf Ihrem ungefähren Standort). Personalisierte Inhalte und Werbung können auch Videoempfehlungen, eine individuelle YouTube-Startseite und individuelle Werbung enthalten, die auf früheren Aktivitäten wie auf YouTube angesehenen Videos und Suchanfragen auf YouTube beruhen. Sofern relevant, verwenden wir Cookies und Daten außerdem, um Inhalte und Werbung altersgerecht zu gestalten.
Wählen Sie „Weitere Optionen“ aus, um sich zusätzliche Informationen anzusehen, einschließlich Details zum Verwalten Ihrer Datenschutzeinstellungen. Sie können auch jederzeit g.co/privacytools besuchen.
tirto.id - Di tengah persaingan antar calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang kian memanas, pertarungan sengit juga dihadapi oleh para calon anggota legislatif (caleg) dalam memperebutkan satu kursi DPR di daerah pemilihan (dapil) masing-masing.
Salah satu dapil yang menjadi perhatian adalah DKI Jakarta II, cakupannya meliputi Kota Jakarta Selatan, Kota Jakarta Pusat, dan Luar Negeri.
Pasalnya, selain karena wilayahnya yang strategis, sederet nama tenar dari jajaran petahana, petinggi partai, menteri, hingga artis papan atas turut berkontestasi di dapil tersebut.
Melansir data Komisi Pemilihan Umum (KPU), ada 125 caleg dari 18 partai politik peserta Pemilu 2024 yang memperebutkan tujuh kursi DPR-RI di dapil DKI Jakarta II. Total daftar pemilih tetap (DPT) mencapai 4.346.875 orang.
Kota Jakarta Selatan menjadi penyumbang terbesar DPT dengan total 1.766.049 orang. Sebaran terpadatnya ada di Kecamatan Jagakarsa (273.512 pemilih), Kecamatan Kebayoran Lama (244.857 pemilih), dan Kecamatan Pasar Minggu (244.004 pemilih).
Sementara itu, kantong suara luar negeri DPT-nya mencapai 1.750.474 orang. Pemilih terpadat ada di PPLN Kuala Lumpur (447.258 pemilih), PPLN Taipei (230.307 pemilih), dan PPLN Hong Kong (164.691).
Lantas, bagaimana hasil Pemilu 2019 dan kondisi peta pertarungan terkini di dapil DKI Jakarta II?
Hasil Pemilu 2019: PDIP dan PKS Bersaing Ketat
Menukil data rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara calon anggota DPR yang diumumkan KPU, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada Pemilu 2019 menjadi peraih suara terbanyak di dapil ini, jumlahnya mencapai 595.249 suara.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyusul dengan 477.733 suara, diikuti Gerindra di tempat ketiga dengan 393.674 suara.
Dari sisi persebaran suara per wilayah, PDIP dan PKS bersaing ketat di Kota Jakarta Selatan, Kota Jakarta Pusat, serta Luar Negeri.
Di Jakarta Selatan, PKS menjadi peraih terbanyak dengan total 296.431 suara, sedangkan PDIP sebanyak 248.872 suara, dan Gerindra hanya meraup 222.636 suara.
Untuk kantong Jakarta Pusat, PDIP unggul dari PKS. Partai besutan Megawati Soekarnoputri itu meraih 139.087 suara, melampaui capaian PKS yang hanya 114.712 suara. Gerindra mengekor persaingan antara kedua partai itu, kembali menduduki peringkat ketiga dengan 92.792 suara.
Di luar negeri, PDIP mendominasi dengan 207.290 suara. Partai Golkar ada di urutan ke-2 dengan 78.534 suara. Gerindra menduduki peringkat ketiga, raihannya 78.246 suara.
"Kejutan" datang dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), partai pendatang baru tersebut meraup 69.394 suara dari luar negeri.
Dari perolehan suara caleg, Hidayat Nur Wahid dari PKS mengantongi suara terbanyak di dapil ini, jumlahnya 281.372 suara.
Di posisi kedua, ada politisi PSI Tsamara Amany (140.057 suara). Tsamara memperoleh suara tertinggi di luar negeri, menembus 36.958 suara. Namun, Tsamara tidak lolos ke DPR-RI karena partainya tak memenuhi ambang batas parlemen.
Untuk posisi ketiga, ada politisi PDIP Eriko Sotarduga yang telah duduk di kursi DPR selama tiga periode. Raihannya sebanyak 104.468 suara, mayoritas berasal dari Jakarta Selatan (49.359 suara).
Berikut urutan selanjutnya:
Berdasarkan data di laman resmi DPR-RI, total terdapat tujuh caleg yang berhasil lolos menduduki kursi DPR-RI dari dapil DKI Jakarta II pada Pemilu 2019 lalu. PDIP dan PKS menyumbang dua kursi, sedangkan Partai Gerindra, Partai Demokrat, dan Partai Golkar masing-masing satu kursi.
Berdasarkan data daftar caleg tetap yang ditetapkan KPU, ketujuh petahana tersebut kembali memanaskan pertarungan di dapil ini pada Pemilu 2024.
Lalu, bagaimana peta pertarungannya?
Dari Elite Partai, Menteri sampai Artis Papan Atas
Selain para petahana yang kembali bertarung, sederet nama beken mulai dari petinggi partai, mantan anggota DPR/DPRD, menteri atau mantan menteri, hingga para figur publik ternama turut meramaikan persaingan di dapil DKI Jakarta II.
Dari penelusuran Tirto di laman Daftar Calon Tetap DPR yang diumumkan KPU, beberapa partai mengerahkan politisi terbaiknya untuk bertarung.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) misalnya, "menurunkan" Menteri Ketenagakerjaan 2019-2024 untuk bertarung merebut satu kursi DPR-RI.
PDIP juga memperkuat line up caleg. Tercatat, ada nama pendatang baru, seperti Prasetyo Edi Marsudi yang kini menjabat sebagai Ketua DPRD DKI Jakarta, serta penyanyi Once Mekel.
Untuk diketahui, Prasetyo merupakan caleg DPRD dengan perolehan suara terbanyak di Kota Jakarta Pusat (28.808 suara) pada Pemilu 2019 lalu.
Golkar, yang pada Pemilu 2019 lalu mendapat satu kursi DPR-RI dari dapil ini melalui Christina Aryani, juga memperkuat daftar caleg.
Partai berlambang pohon beringin itu memasukkan nama politisi senior sekaligus mantan Anggota DPR-RI, Ali Wongso Halomoan Sinaga. Ada juga pendatang baru, Chong Sung Kim.
Partai Nasdem, yang gagal meraih kursi dari dapil ini pada Pemilu 2019 lalu, mengerahkan Effendie Choirie dan Okky Asokawati. Keduanya merupakan dua petinggi Nasdem yang pernah menduduki kursi DPR-RI.
Sementara itu, PKS dan Partai Demokrat masih mengandalkan nama petahana dari Pemilu 2019 lalu. Tercatat, Hidayat Nur Wahid, Kurniasih Mufidayati (PKS), dan Melani Leimena Suharli (Partai Demokrat) berjuang mempertahankan kursi DPR-RI dari dapil DKI Jakarta II.
Lebih lanjut, ada istri Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo, Liliana Tanoesoedibjo. Sebagai informasi, Liliana pada Pemilu 2019 lalu telah bertarung di dapil ini dan meraih 47.475 suara.
Ada pula mantan politisi PKS sekaligus mantan Wakil Ketua DPRD DKI dua periode (2009-2014 dan 2014-2019) Triwisaksana, yang akan maju dari Partai Gelora.
Partai pendatang baru, yakni Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), mengerahkan mantan anggota DPR-RI 2009-2014 yang kini menjabat sebagai Bendahara Umum PKN, Mirwan Amir.
Pegiat media sosial Ade Armando akan maju dari PSI, dan mantan atlet bulu tangkis nasional Icuk Sugiarto maju dari Partai Hanura.
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Periksa Data, pembaca dapat mengirimkannya ke email [email protected]
Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM - Caleg DPRD DKI Jakarta yang terpilih dari dapil Jakarta 3 hanya menyisakan satu nama petahana.
Satu-satunya caleg petahana yang lolos dari dapil Jakarta 3 yakni Ida Mahmudah.
Adapun dapil Jakarta 3 meliputi Kecamatan Tanjung Priok, Pademangan dan Penjaringan, Jakarta Utara.
Kerasnya Pileg DPRD DKI Jakarta 2024 membuat PDIP harus kehilangan satu kursinya di dapil Jakarta 3 bila dibandingkan Pemilu 2019 silam.
Diketahui, pada Pemilu 2019, PDIP mendapatkan tiga kursi dari dapil Jakarta 3 yakni melalui Ida, Gani Suwondo Lie dan Steven Setia Budi Musa.
Nasib PDIP masih lebih baik jika dibandingkan dengan Partai Demokrat yang justru harus kehilangan kursinya di dapil Jakarta 3.
Pada Pemilu 2019 lalu, satu wakil Demokrat di dapil Jakarta 3 diduduki oleh Faisal, namun di 2024 ini tak ada satupun kader Demokrat yang berhasil lolos ke DPRD DKI dari dapil ini.
Kursi Demokrat yang hilang kini ditempati oleh PAN yang berhasil mengirim wakilnya dari sosok artis Bebizie Sri Mulyati.
Sementara itu, PKB juga menjadi parpol yang mendapatkan kenaikan kursi, dimana kini mereka memiliki dua kursi dari dapil Jakarta 3.
Sedangkan Gerindra, NasDem, PKS, dan PSI tetap mendapatkan satu kursi meski datang bukan dari sosok petahana.
Berikut ini TribunJakarta.com merangkum 9 caleg terpilih yang lolos dari dari dapil Jakarta 3;
1. Hengky Wijaya (PKB) 17.768 suara
2. Tri Waluyo (PKB) 17.590 suara
3. Alief Bintang Haryadi (Gerindra) 11.364 suara
4. Ida Mahmudah (PDIP) 11.780 suara
5. Brando Susanto (PDIP) 11.506 suara
6. Imammudin (NasDem) 12.815 suara
7. KH M. Sukbi (PKS) 12.378 suara
8. Bebizie Sri Mulyati (PAN) 15.521 suara
9. Bun Joi Phiau (PSI) 9.451 suara
Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News