Aplikasi Download Film Horor Indonesia

Lullaby – Rosemary’s Baby Film (Krzysztof Komeda)

Lullaby dinyanyikan oleh Krzysztof Komeda dan menjadi salah satu soundtrack film horor Resmary’s Baby. Sesuai judulnya, film ini dinyanyikan sebagai pengantar tidur sang anak. Namun, jika didengarkan dengan seksama, rasanya lagu tersebut memberikan kesan horor. Apalagi, ketika berada dalam sebuah scene di Rosemary’s Baby.

Rosemary’s Baby sendiri adalah film horor tahun 1968. Film ini menjadi salah satu genre horor terbaik pada masa itu. Rosemary’s Baby menyajikan horor dengan pendekatan psikologi. Sehingga, saat menonton, para penonton dibuat merasa terteror oleh alam bawah sadarnya sendiri. Meski film lama, tapi bakal membuat kamu tetap merinding.

Nah, itulah 11 soundtrack film horor paling seram yang pernah ada. Jangan mendengarkan lagu di atas sendirian, ya. Selamat mendengarkan.

https://id.theasianparent.com/anak-artis-yang-fashionable

https://id.theasianparent.com/rumah-artis-masuk-gang

https://id.theasianparent.com/momen-reuni-peserta-dan-juri-afi

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

Slappy di serial Goosebumps

Anak-anak tahun 1990-an pasti tidak lupa dengan Slappy yang muncul di film seri horor Goosebumps.

Film seri itu merupakan adaptasi dari novel karya RL Stine.

The Spouse (Kelam Malam) – Aimee Saras

Penggemar film horor mungkin sangat kenal dengan lagu The Spouse (Kelam Malam). Ya, soundtrack dalam film Pengabdi Setan ini sangatlah membikin bulu kuduk langsung merinding. Lagu ini bernuansa 1960-an dengan lirik dan musik yang sangat menyeramkan. Meski begitu, banyak orang yang mendengarkannya karena penasaran dan kemerduannya.

Bagi penggemar film horor Pengabdi Setan, jika lagu ini diputar, maka ibu akan menghampiri orang tersebut. Pengabdi Setan merupakan salah satu film horor Indonesia paling banyak ditonton dan sukses besar.

Pecinta film horor pasti familiar dengan soundtrack film horor yang selalu muncul dalam sebuah film. Apalagi ditambah dengan backsound yang menyeramkan ketika didengar—semakin mencekam rasanya! Buat kamu yang suka lagu horor Indonesia, berikut ada rekomendasi 5 lagu soundtrack film horor Indonesia yang wajib masuk playlist! Gak cuma horor, tapi maknanya mendalam, lho.

Baca juga: Ngantuk? Ini 6 Lagu Penyemangat Pagi, Semangat Auto Ngebut!

Tubular Bells – Mike Oldfield

Soundtrack horor ternyata tidak hanya beraliran sendu saja. Tubular Bells membuktikannya dalam film horor lawas The Exorcist. Musik yang beraliran progresif rock instrumental ini cukup menyeramkan. Apalagi kamu mendengarkannya memakai earphone. Rasanya, roh-roh jahat di sekitar siap mencekam waktu itu juga. Berani dengerin?

To My Little Friends – Prilly Latuconsina

Dengarkan lagu Prilly Latuconsina ‘to My Little Friends’ di sini!

Selain berakting dalam film Danur Universe, Prilly Latuconsina turut menyanyikan soundtrack Danur 2: Maddah dengan judul ‘To My Little Friends.’ Lagu ini ditujukan untuk para sahabat hantu kecil Risa Saraswati yang ditampilkan dalam film Danur.

Pada saat rekaman lagu ‘To My Little Friends,’ Prilly Latuconsina mengatakan bahwa lagu ini merupakan hadiah untuk “mereka”—Peter, William, Jansen, Hans, dan Hendrik supaya mereka senang. “Gak nyangka, ya, lagu apapun mau dibuat spiritual sekaligus diciptain sama Teh Melly, hasilnya bagus banget. Aku yakin “mereka” senang,” ujar Prilly Latuconsina.

Lagu ‘to My Little Friends’ adalah lagu yang cukup menyeramkan, tapi dibungkus dengan genre playful. “Ini lagunya tentang aku yang nyari mereka. Aku manggil mereka. Aku cerita kalo aku manggil mereka lewat lagu kesukaan mereka. Terus aku mulai ngerasain dingin, itu tanda mereka datang. Intinya aku adalah orang yang udah capek sama manusia-manusia di sini dan pengen nemuin dunia lain yang manusianya lebih baik,” tambah Prilly Latuconsina.

TO MY LITTLE FRIENDS LYRICS

Hai para suara kemana pergi

Hai yang disana sembunyi dimana

Ku memanggilmu lewat lagu kita

Hadirlah sekarang aku membutuhkan

Dinginnya kini menusuk ke tulang

Dan ku tahu ini pertanda hadirmu

Kupejamkan mataku dan kubuka

Memastikan ini bukanlah mimpi

Dalam nafas kuselipkan harapanku

Cahaya selalu berpendar untukmu

Hai para suara kemana pergi

Hai yang disana sembunyi dimana

Ku memanggilmu lewat lagu kita

Hadirlah sekarang aku membutuhkan

Dinginnya kini menusuk ke tulang

Dan ku tahu ini pertanda hadirmu

Kupejamkan mataku dan kubuka

Memastikan ini bukanlah mimpi

Dalam nafas kuselipkan harapanku

Cahaya selalu berpendar untukmu

Bisakah kau dengar gaduh jiwaku

Selalu berharap kau baik-baik saja

Ku bernyanyi memainkan melodiku

Memanggilmu dan hanya untukmu

Kolaborasi Film Horor Indonesia-Cambodia, Hadirkan Tantangan Tiga Bahasa

Sabtu, 9 November 2024 - 21:53 WIB

Jakarta, VIVA — Dunia perfilman Indonesia akan semakin semarak dengan kehadiran sebuah film horor lintas negara yang berjudul The Curse of Kampong Batu (Kutukan Kampung Batu), yang akan tayang 2025 mendatang.

Film ini mengangkat kisah keluarga asal Indonesia yang menetap di pedesaan Cambodia, menghadirkan suasana mencekam dengan latar budaya yang berbeda. Scroll untuk tahu kelanjutannya, yuk!

Kolaborasi antara Nisero Production dari Indonesia dan Load Media dari Cambodia ini membawa cerita horor yang sarat dengan unsur budaya, sekaligus menyuguhkan tantangan tersendiri bagi para pemainnya.

Film ini dijadwalkan mengambil lokasi syuting 95 persen di berbagai tempat eksotis di Cambodia, sementara 5 persen lainnya akan dilakukan di Jakarta untuk melengkapi adegan-adegan tertentu.

Para pemeran utama melibatkan aktor dan aktris Indonesia, di antaranya Fauzi Baadila, Shaquila Keisha, Adzana Ashel, dan Miea Kusuma.

Tak ketinggalan, Chouri Lourhours, aktris sekaligus model ternama dari Cambodia, turut memperkuat jajaran pemain dengan kemampuannya dalam berakting dan penguasaan budaya lokal.

Pada acara syukuran yang digelar pada Jumat, 8 November 2024, sang sutradara sekaligus penulis naskah, Ivan Nisero Makawengkel, menjelaskan tantangan yang dihadapi dalam menggarap proyek lintas negara ini.

“Menyatukan pemain dan kru dari dua negara bukanlah hal yang mudah. Walaupun budaya Indonesia dan Cambodia memiliki beberapa kesamaan, perbedaan bahasa, kebiasaan kerja, serta pola komunikasi menjadi tantangan besar dalam proses produksi,” ujar Ivan.

Selain itu, ia menambahkan bahwa film ini unik karena menuntut para pemain menguasai tiga bahasa, yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa Khmer, bahasa resmi di Cambodia.

“Para pemeran utama harus menguasai bahasa Khmer, yang tidak mudah untuk dipelajari dalam waktu singkat. Selain itu, mereka juga harus berlatih tarian tradisional Cambodia untuk lebih mendalami karakter yang mereka mainkan,” jelas Ivan.

Bukan hanya sekadar film, The Curse of Kampong Batu juga diharapkan mampu mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Cambodia melalui kerjasama ini.

Menurut Ivan, proyek ini merupakan kolaborasi pertama antara kedua negara di bidang perfilman.

“Kami akan berupaya untuk mempromosikan film ini di kedua negara agar budaya dan kisahnya bisa dinikmati oleh masyarakat Indonesia dan Cambodia.

“Harapannya, kolaborasi ini dapat mempererat hubungan budaya dan memperkenalkan warisan tradisi masing-masing negara,” tambah Ivan dalam penutupan sambutannya.

Produksi The Curse of Kampong Batu akan dimulai pada awal Desember 2024 mendatang, dan diharapkan dapat memberikan warna baru bagi perfilman Indonesia maupun Cambodia.

Selain itu, ia menambahkan bahwa film ini unik karena menuntut para pemain menguasai tiga bahasa, yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa Khmer, bahasa resmi di Cambodia.

Saat menonton film, aspek musik yang mengiringi alias sountrack menjadi sangat penting untuk membawa suasana. Bahkan, sebagian pengamat menganggap soundtrack adalah aktor yang tak terlihat. Dalam genre horor, sountrack film horor menjadi daya tarik tersendiri. Penonton jadi bisa masuk dan merasakan momen horor dengan lebih menegangkan.

Tak sedikit orang yang telah menonton film horor, kemudian mendengar soundtrack, terngiang hingga pulang. Atau, saat kembali mendengar lagu tersebut di tempat dan waktu yang berbeda, pasti langsung teringat film horor yang pernah ditonton.

Pernah mengalaminya? Nah, dari banyaknya film horor, berikut 10 pilihan soundtrack film horor yang dianggap paling seram. Penasaran?

Artikel Terkait: 9 Potret Gaya Anak Artis yang Fashionable Sejak Dini, Ada Arsy hingga Gempi!

It Follows – Disasterpeace

Nah, kalau soundtrack yang ini, pernah didaulat sebagai yang paling menyeramkan untuk film horor berjudul It Follows. Lagu ini berunsur retro dan perkusi yang dibuat semenegangkan mungkin. Di tengah-tengah, nada terus naik dan suasana semakin mencekam.

Soundtrack film horor ini dibuat oleh Disasterpeace, musisi yang sering membuat lagu elektrik. It Follows merupakan film horor dengan pendekatan psikologis supranatural. Plotnya begitu cerdas, sehingga membuat penonton terbuai dalam cerita dan seakan berada di dalamnya.

IVANNA – Risa Saraswati

Nonton music video lagu Risa Saraswati ‘Ivanna’ di sini!

Rekomendasi pertama yaitu lagu ‘Ivanna’ yang dinyanyikan oleh Risa Saraswati. Risa Saraswati membagikan pengalamannya ketika proses rekaman lagu IVANNA—ternyata suara Ivanna asli dihadirkan dalam lagu tersebut. “Pada saat proses take vocal, saya manggil Ivanna karena saya ingin masukkin suara dia di lagu itu. Biar yang dengerin lagu itu gak cuma kita, tapi dua dunia,” ujar Risa Saraswati.

Lagu IVANNA by Risa Saraswati menjadi original soundtrack film Ivanna, salah satu film yang termasuk dalam Danur Universe. Bahkan, Danur Universe adalah cerita yang diadaptasi dari kisah nyata Risa Saraswati yang peka terhadap makhluk-makhluk astral.

Dalam music video IVANNA, Risa Saraswati mengenakan busana hitam dengan hiasan lilin yang menambah kesan horor. Music video ini menggambarkan emosi hingga pesan yang hendak disampaikan oleh Ivanna secara langsung. Merinding pasti dengernya!

Dunia terhalang tempurung

Runyam lirih menyesak

Sandiwara tanpa jejak

Diri yang lugu mengabdi

Akar menyayat sisi yang tlah meronta

Dendam membakar diri yang tersesat

Ucap menyeruak di dalam kalbu

Gelap menghantui hati yang beku

Ivanna Ivanna Ivanna Ivanna

Ivanna Ivanna Ivanna Ivanna

Akar menyayat sisi yang tlah meronta

Dendam membakar diri yang tersesat

Ucap menyeruak di dalam kalbu

Gelap menghantui hati yang beku

Ivanna Ivanna Ivanna Ivanna

Ivanna Ivanna Ivanna Ivanna

Ivanna Ivanna Ivanna Ivanna

Ivanna Ivanna Ivanna Ivanna

Talky Tina di The Twilight Zone)

Boneka Talky Tina dalam film The Twilight Zone

"Nama saya Talky Tina, dan saya akan membunuhmu," itulah kata-kata yang mengguncang penonton selama episode 60 detik

berjudul "Boneka Hidup".

Dalam episode tersebut, seorang gadis kecil bernama Christi menerima boneka dari ibunya, Annabelle, tetapi boneka itu tidak cukup bersinar untuk ayah tiri gadis itu.

Merasakan ketidaksukaan darinya, boneka itu mulai memunculkan frasa ancamannya sendiri.

Ancaman kemudian berubah menjadi tindakan. Di akhir film, pernyataan gadis kecil itu divalidasi oleh Christi.

“Tina (benar-benar) melakukan (melakukan) segalanya,” seperti yang dikatakan acara tersebut, termasuk pembunuhan.

STX Entertainment Boneka Brahms di film The BoyThe Boy juga memiliki boneka yan dianggap menyeramkan. Bramhs, nama boneka itu, memiliki seorang perawat khusus.

Boneka Brahms di film The Boy

Perawat bernama Greta itu harus mengikuti sederet peraturan yang ketat dalam merawat boneka berbaju necis itu.